Semangat Berjualan di Tengah Keramaian: Kisah Penjual Aksesoris di Alun - Alun
Setiap harinya, ia membuka lapak dari pukul 6 pagi hingga 4 sore. Meski rutin berjualan di lingkungan sekolah, Minggu menjadi hari spesial. Ia berpindah ke Alun-Alun, tempat di mana pengunjung lebih ramai, terutama pada akhir pekan. "Hari Minggu itu paling ramai, banyak keluarga dan anak-anak yang datang," ujarnya.
Berbekal meja kecil dan rak aksesoris yang penuh warna, ia menyapa setiap pembeli dengan ramah. Aksesoris yang dijualnya tidak hanya menarik perhatian anak-anak, tetapi juga remaja hingga orang dewasa.
Lokasi menjadi kunci keberhasilan usahanya. Di hari biasa, sekolah menjadi target utama karena banyak siswa yang membutuhkan aksesoris seperti ikat rambut atau gantungan kunci untuk tas. Sementara di Alun-Alun, produk yang ia jual menjadi daya tarik bagi pengunjung yang ingin membeli barang unik sebagai oleh-oleh.
Bertahan selama hampir tujuh tahun bukanlah perjalanan mudah. Namun, berkat konsistensi dan semangatnya, ia mampu menarik perhatian banyak pelanggan. Lapaknya yang sederhana mencerminkan bagaimana usaha kecil menjadi bagian penting dari ekosistem ekonomi masyarakat.
Bagi Anda yang sering berkunjung ke Alun-Alun, jangan lupa untuk mampir ke lapak aksesoris ini. Mendukung usaha kecil seperti ini berarti turut menjaga semangat dan kreativitas pedagang lokal.