Monumen Jayandaru: Ikon Kebanggaan Sidoarjo yang Menghidupkan Kenangan dan Hobi Warga
Monumen Jayandaru berdiri megah di tengah Alun-Alun Sidoarjo. Monumen ini tak hanya menjadi simbol kota, tetapi juga ruang publik yang memikat hati warga dan wisatawan. Dengan desain unik berbentuk bandeng, ikon ini menampilkan salah satu identitas khas Sidoarjo sebagai kota penghasil ikan bandeng terbesar di Jawa Timur.
Selain keindahan arsitekturnya, area sekitar monumen ini menjadi tempat aktivitas masyarakat. Setiap sore, alun-alun ramai dikunjungi oleh keluarga, remaja, hingga para penggemar olahraga. Namun, ada satu sisi unik dari tempat ini yang jarang disorot: kolam di sekitar monumen Jayandaru menjadi lokasi favorit bagi anak-anak untuk memancing ikan.
Seorang anak berusia 12 tahun, Dimas, adalah salah satu pengunjung setia area tersebut. Dengan semangat yang terpancar, Dimas berbagi pengalamannya.
“Setiap Sabtu sore, saya selalu datang ke sini untuk memancing. Seru banget bisa kumpul sama teman-teman sambil nunggu ikan nyangkut di kail. Kadang, dapat ikan kecil-kecil, tapi senangnya luar biasa,” ujarnya sambil tersenyum.
Dimas mengaku bahwa memancing di dekat Jayandaru tidak hanya menjadi hiburan, tetapi juga cara untuk menghabiskan waktu luang dengan hal positif.
“Banyak yang bilang monumen ini bikin Sidoarjo tambah keren. Tapi buat saya, kolamnya ini yang spesial. Selain buat main, tempat ini juga bikin saya lebih akrab sama teman-teman.”
Bagi masyarakat Sidoarjo, Monumen Jayandaru memang lebih dari sekadar simbol. Lokasi ini menjadi bukti bahwa ruang publik bisa menjadi tempat berkumpul yang menyenangkan bagi semua kalangan, dari anak-anak hingga orang dewasa.
Bagi pengunjung yang belum pernah ke Sidoarjo, Monumen Jayandaru menawarkan pengalaman unik, perpaduan antara estetika dan kehangatan komunitas. Jadi, jika Anda berkunjung ke Sidoarjo, sempatkan mampir ke monumen ini. Siapa tahu, Anda bisa bertemu Dimas dan ikut merasakan serunya memancing di sana.
Monumen Jayandaru, lebih dari sekadar simbol. Ia adalah bagian dari cerita keseharian warga yang tak akan pernah lekang oleh waktu.