Ismail: Perjuangan dan Harapan Seorang Penjual Peralatan Ikan Hias di Pasar Gunungsari, Surabaya
Di tengah hiruk-pikuk Pasar Ikan Hias Gunungsari, Surabaya, berdiri lapak sederhana milik Ismail, seorang penjual peralatan untuk ikan hias. Pria berusia 30 tahun ini telah lima tahun menggeluti usaha tersebut. Meski usahanya masih kecil, semangat Ismail untuk memperbaiki hidup dan mengembangkan usahanya begitu besar.
Awal Mula dan Motivasi
Ismail memulai usaha ini dengan modal kecil dan tekad besar. Saat itu, ia baru saja kehilangan pekerjaan tetap dan harus mencari cara untuk menghidupi keluarganya. “Pasar Gunungsari ini terkenal dengan ikan hiasnya. Banyak yang menjual ikan, tapi peralatannya masih kurang lengkap. Dari situ saya melihat peluang,” ujar Ismail.
Ia memulai dengan menjual produk-produk dasar seperti filter air, akuarium kecil, hingga dekorasi sederhana. Dengan modal semangat, Ismail mendekati pelanggan secara langsung untuk memahami kebutuhan mereka. “Saya belajar banyak dari pelanggan. Mereka sering kasih masukan soal produk yang dibutuhkan,” tambahnya.
Tantangan yang Dihadapi
Meski terlihat menjanjikan, perjalanan Ismail tidak selalu mulus. Persaingan di Pasar Gunungsari cukup ketat, terutama dengan pedagang yang memiliki modal lebih besar. “Kadang sulit bersaing harga. Apalagi, saya belum bisa beli barang dalam jumlah besar seperti pedagang besar lainnya,” keluhnya.
Selain itu, tren ikan hias yang terus berubah juga menjadi tantangan. Ketika jenis ikan tertentu sedang populer, permintaan untuk perlengkapan khusus seperti filter atau akuarium yang sesuai meningkat tajam. Namun, keterbatasan modal membuat Ismail sering kali tidak mampu memenuhi permintaan tersebut dengan cepat.